Pemerintahan ● 5 November 2024 ● Dibuat oleh Admin Kominfo
Gresik, 5 November 2024 – Plt. Bupati Gresik Aminatun Habibah atau yang biasa disapa Bu Min, menegaskan komitmennya dalam pemberdayaan santri sebagai pilar pembangunan Gresik yang berkelanjutan. Hal ini disampaikan Bu Min pada kegiatan Musyawarah dan Sarasehan Pimpinan Cabang Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (PC ISNU) Gresik untuk masa khidmat 2024-2028.
Mengambil tema “Santri dan Industri: Mengintegrasikan Nilai-Nilai Kearifan Pesantren dengan Inovasi Modern untuk Pembangunan Gresik Berkelanjutan,” kegiatan ini digelar di Gedung Nasional Indonesia (GNI), Selasa (05/10).
Hadir sebagai keynote speaker, Bu Min menyoroti pentingnya peningkatan kualitas dan kompetensi bagi para santri agar dapat menghadapi tantangan dunia industri dan ekonomi kreatif yang semakin dinamis. Menurutnya, santri tidak hanya berperan dalam bidang keagamaan, tetapi juga memiliki potensi besar untuk berkontribusi dalam sektor industri, baik sebagai tenaga kerja profesional maupun pencipta lapangan kerja.
“Santri memiliki landasan moral yang kuat dan karakter yang tangguh. Jika kualitas dan kompetensi mereka terus ditingkatkan, saya yakin mereka mampu memasuki dunia industri dengan daya saing tinggi atau bahkan menciptakan peluang usaha sendiri. Ini yang kita harapkan untuk menciptakan lapangan kerja baru di Gresik,” ujar Bu Min.
Selain itu, ia menekankan bahwa kemampuan santri dalam mengintegrasikan nilai-nilai kearifan pesantren dengan inovasi modern dapat menjadi keunggulan tersendiri. Bu Min optimis bahwa dengan dukungan yang tepat, santri dapat menjadi sumber daya manusia yang adaptif, inovatif, dan berkontribusi bagi pembangunan daerah.
Tidak berhenti disitu, Bu Min juga menyampaikan langkah-langkah konkret dari Pemerintah Kabupaten Gresik dalam menyiapkan para santri untuk siap bersaing di dunia kerja. Pemkab Gresik telah menjalin komunikasi dengan berbagai perusahaan untuk memahami kualifikasi dan kompetensi tenaga kerja yang dibutuhkan di sektor industri.
Dalam hal ini, Bu Min telah menginstruksikan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) serta Dinas Tenaga Kerja untuk menjalin sinergi dengan perusahaan-perusahaan agar dapat menyampaikan informasi terkait kebutuhan tenaga kerja di industri secara langsung kepada masyarakat, termasuk para santri. Dengan adanya komunikasi ini, santri diharapkan dapat menyesuaikan diri dengan tuntutan pasar kerja serta merancang karir yang lebih terarah.
“Kami aktif berkoordinasi dengan berbagai perusahaan untuk mengetahui kualifikasi apa yang dibutuhkan. Dari situ, kami akan mengarahkan santri dan generasi muda untuk mengikuti pelatihan yang relevan dan memperkuat skill yang sesuai kebutuhan industri,” ungkap Plt. Bupati Gresik.
Langkah ini sejalan dengan komitmen Pemkab Gresik dalam menciptakan iklim yang kondusif bagi investasi dan pertumbuhan ekonomi. Dukungan terhadap santri dan kalangan muda lainnya dalam mengembangkan keterampilan yang relevan dengan kebutuhan industri dianggap sebagai investasi jangka panjang untuk keberlanjutan pembangunan daerah.
Acara Musyawarah dan Sarasehan PC ISNU Gresik ini dihadiri oleh para tokoh ulama, pengurus ISNU, akademisi, serta para santri dari berbagai pesantren di Gresik. Hadir pula Ketua DPRD Kabupaten Gresik Syahrul Munir, Kepala Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Gresik Zainul Arifin, serta jajaran pengurus NU serta badan otonomnya. (nnd)