● 23 Oktober 2020 ● Dibuat oleh Admin Kominfo
Menindak lanjuti keluhan pelanggan PDAM Giri Tirta Gresik, yang dalam waktu sepekan ini kualitas air yang diterima sangat tidak layak. Direktur Utama PDAM Gresik, Siti Aminatuz Zahriyah bersama Direktur Umum, Heru Budi Hartono tiba mendatangi area Reservoar Unit SPAM Umbulan fasilitas milik PTAB yang berada di Jalan Romo Kalisari Perbatasan Gresik dan Surabaya, Jum’at (23/10/2020) siang.
Kedatangan dua direksi PDAM diterima oleh Kepala Unit SPAM Umbulan PT Air Bersih Jatim, Ibrahim Sahara dan Manager Marketing PT Meta Adhya Tirta Umbulan, Muhammad Anwar.
Pada kesempatan itu, Direktur Utama PDAM, Siti Aminatus Zahriyah mengatakan, sejak awal pekan kemarin banyak pelanggan PDAM Giri Tirta Gresik mengeluhkan kualitas air. Hal ini berakibat dengan banyaknya pengaduan pelanggan kepada PDAM Giri Tirta.
“Kami kesini ingin mengecek dan menanyakan langsung permasalahan keruhnya air ini kepada pihak PT AB selaku operator SPAM Umbulan, mengapa air yang kami terima ini keruh ?. hal ini merupakan bentuk tanggung jawab kami selaku BUMD yang menjual air ke Masyarakat Gresik.” Tandas Risa dengan nada kecewa (Sapaan akrabnya).
Memang, sepekan terakhir masyarakat di Kabupaten Gresik khususnya di wilayah Kecamatan Gresik dan Kebomas mengeluhkan tingkat kejernihan air Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Giri Tirta Gresik.
Air yang diterima pelanggan berwarna cokelat kehitaman. Hal itulah yang dikeluhkan mereka karena air tersebut tidak bisa dimanfaatkan untuk fasilitas Mandi Cuci Kakus (MCK).
Pada kesempatan itu, Direktur Utama PDAM, Siti Aminatus Zahriyah mengatakan, sejak awal pekan kemarin banyak pelanggan PDAM Giri Tirta Gresik mengeluhkan kualitas air. Hal ini berakibat dengan banyaknya pengaduan pelanggan kepada PDAM Giri Tirta.
Dikatakan, keluhan tentang air yang keruh tidak hanya datang dari pelanggan PDAM Giri Tirta Gresik. Bupati Gresik, Sambari Halim Radianto juga mngeluhkan keadaan ini atas keluhan banyak masyarakat Gresik. Orang nomor satu dilingkungan Pemkab Gresik itu memberikan intruksi kepada manajemen PDAM Giri Tirta agar menyampaikan protes kepada PT PT Air Bersih Jatim akibat air yang diterima keruh.
“Tidak hanya menyampaikan komplain, Bupati juga meminta kami untuk mendatangi ke area reservoar Umbulan agar menyaksikan langsung proses pembersihan pipa,” imbuhnya.
Mendapat keluhan dari Direksi PDAM Giri Tirta Gresik, Manager Marketing PT Meta Adhya Tirta Umbulan, Muhammad Anwar meminta maaf. Dia menuturkan, keruhnya air SPAM Umbulan lebih diakibatkan adanya pembersihan pipa (flushing) dari sedimentasi lumpur yang mengendap.
“Dalam dua hari ini kami pastikan air yang diterima PDAM Giri Tirta jernih kembali. Kami selaku pihak yang mengsuplly air SPAM Umbulan memohon maaf,” kata Anwar.
Dikatakan, agar kegiatan pembersihan pipa dari sedimentasi lumpur berjalan cepat pihaknya sudah membuka 9 titik washout (pembersihan) yang ada di area Pasuruan, Sidoarjo, Surabaya dan Gresik. Selanjutnya, sebagai pihak penyedia air bersih, Anwar berjanji hal ini tidak akan terulang kembali.
“Sejak tiga hari ini kami sudah berupaya keras melakukan pembersihan pipa dari sedimentasi lumpur. Total air yang sudah kami keluarkan selama aktivitas pembersihan pipa hingga 1.300 liter perdetik,” jelasnya.
Ditempat sama, Kepala Unit SPAM Umbulan PT Air Bersih Jatim (Perseroda) Provinsi Jawa Timur, Ibrahim Sahara menambahkan, terkait dengan klaim yang diajukan oleh PDAM Giri Tirta Gresik kepada perusahaannya saat ini masih dibahas ditingkat direksi.
“Untuk klaim (ganti rugi) akibat air yang tidak bisa dikonsumsi ini sedang dibahas antara Direksi PDAM Giri Tirta dan PT Air Bersih Jatim (Perseroda),” tandas Ibrahim.
Direktur Umum PDAM Giri Tirta Gresik, Heru Budi Hartono juga menjelaskan, PDAM Giri Tirta mendapatkan supply air dari SPAM Umbulan melalui PT Air Bersih Jatim sebesar 1.000 liter perdetik. Pada tahap awal pengoprasiannya perusahaan milik Pemerintah Provinsi Jatim itu mampu mengsuplly air bersih kepada PDAM Giri Tirta sebesar 300 liter perdetik.
“Jadi bukan hanya pelanggan saja yang dirugikan. Dengan keruhnya air ini kami juga rugi karena terpaksa air volume distribusi ke pelanggan kami kurangi agar sedimentasi kotoran tidak masuk ke pipa kami di wilayah kota,” keluhnya. (sdm/edited by Diskominfo Kab. Gresik)