Pemerintahan ● 2 September 2024 ● Dibuat oleh Admin Kominfo
Gresiknewsroom - Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Gresik merilis data tingkat inflasi tahunan (year on year/yoy) pada Agustus 2024 sebesar 2,25 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 105,04. Sebelumnya pada Juli 2024, inflasi tahunan Kabupaten Gresik berada pada pada angka 2,03 persen.
Hal ini disampaiakan oleh Indriya Purwaningsih selaku Kepala BPS pada saat konferensi Pers Rilis BPS di Gresik. Ia menyampaikan, bulan ini sedikit mengalami kenaikan. Lalu secara tahun kalender (year to date/ytd) terjadi inflasi 1,18 persen.
"inflasi (y-on-y) pada bulan Agustus lebih tinggi dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Kelompok Pendidikan kembali memberikan andil inflasi sebesar 0,05 persen, namun inflasi kelompok ini relatif lebih rendah dibandingkan dengan bulan Juli 2024," jelasnya. (2/9/2024)
Sebelumnya, BPS Kabupaten Gresik menyampaikan pada Agustus 2024 terjadi inflasi secara bulanan (month to month/mtm) sebesar 0,01 persen setelah 3 bulan sebelumnya mengalami deflasi.
Indriya menambahkan, penyumbang utama inflasi bulan Agustus 2024 secara (m-to-m) selain kelompok pendidikan, ada Penyediaan Makanan dan Minuman/Restoran. Sedangkan Komoditas penyumbang utama inflasi antara lain Cabai Rawit (0,07%), Akademi/Perguruan Tinggi (0,05%), Bensin (0,03%), Beras (0,02%), dan Minyak Goreng (0,02%).
Berdasarkan data dari BPS, terdapat beberapa peristiwa penting yang berpengaruh terhadap indikator-indikator harga pada bulan Agustus 2024. Pertama, Perkembangan harga BBM Nonsubsidi. Pt Pertamina (Persero) kembali melakukan penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM) nonsubsidi pada Agustus 2024.
Pertamax naik Rp 400-Rp 800, atau sekitar 3-6 persen. Pertamax Turbo naik Rp 1.050-Rp 1400 atau 7-9 persen. Dexlite, naik Rp 800-Rp 1.150, atau 5-8 persen. Pertamina Dex, naik Rp 500-Rp 900, atau naik 3-6 persen. Keterangan ini data bersumber dari Pertamina.com. Persentase penurunan harga, dibandingkan dengan kondisi 1 Juni 2024.
Sedangkan pada komoditas beras mengalami kenaikan diduga karena selesainya masa panen, artinya jumlah pasokan beras di pasar mulai mengalami penurunan, sehingga menyebabkan naiknya harga beras.
Sementara itu, Kelompok makanan, minuman, dan tembakau menjadi kelompok utama penyumbang deflasi dalam empat bulan berturut-turut. Bawang merah merupakan komoditas utama penyumbang andil deflasi Agustus 2024 dengan andil deflasi sebesar 0,13 persen. (Hn)