● 23 November 2021 ● Dibuat oleh Admin Kominfo
Hal ini disampaikan Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani dalam kegiata Pra-Musyawarah Cabang (Pra-Muscab) yang diadakan oleh Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Kabupaten Gresik yang diselenggarakan hari ini, Selasa (23/11). Bertempat di Aula Putri Mijil Pendopo Kabupaten Gresik, acara yang dihadiri oleh Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani ini merupakan rangkaian kegiatan menuju musyawarah cabang HKTI Kabupaten Gresik.
Tampak hadir mendampingi Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani, Wakil Ketua I HKTI Provinsi Jawa Timur Syaiful Azhari, Sekretaris DPD HKTI Provinsi Jawa Timur Warsito, Bendahara HKTI Jawa Timur Indah Widjaja, Bidang Organisasi kaderisasi dan kelembagaan Agus Prastowo. Dari jajaran OPD Kabupaten Gresik tampak hadir Kepala Dinas Pertanian Eko Anindito dan Kepala Dinas Perikanan Choirul Anam.
Warsito selaku Sekretaris DPD HKTI Provinsi Jawa Timur dalam sambutannya diawal acara mengatakan sesuai dengan arahan Ketua Umum HKTI Jawa Timur, bahwa kedepan HKTI akan dipusatkan di kecamatan-kecamatan sehingga bisa berperan aktif kepada petani yang ada di wilayahnya.
"Harapannya dibawah ketua DPC yang baru nantinya, HKTI di Gresik ini akan aktif di seluruh kecamatan yang ada. Aktif dalam artian akselerasi mengadvokasi petani mulai dari kecamatan paling ujung utara hingga ke selatan," ujarnya.
Dengan adanya akselerasi yang ada, harapannya semua petani bisa diadvokasi oleh kader-kader HKTI yang ada di tiap kecamatan hingga turun ke tingkat desa. Petani disini perlu digarisbawahi bahwa bukan hanya petani di sawah atau ladang, melainkan juga para petani ikan di tambak.
Hal senada juga diungkapkan Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani. Dalam sambutannya, Bupati Yani mengungkapkan bahwa dengan adanya HKTI di tingkat kecamatan dan bahkan tingkat desa, maka ini akan membuat HKTI akan semakin dekat dengan masyarakat, khususnya masyarakat tani, baik petani sawah maupun petani tambak. Bupati Yani menegaskan bahwasanya petani memiliki peran yang luar biasa dalam negara.
"Petani ini memiliki peran yang luar biasa, bayangkan saja kalau petani mogok kerja, apa jadinya negara. Tumbuhnya bangsa indonesia ini juga tidak lepas dari peran petani," tegas Bupati Yani.
Bupati Yani tidak menampik bahwa masih banyak problem dalam dunia pertanian, seperti tergerusnya Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B), persaingan dengan kemajuan perindustrian, masalah hama dan distribusi pupuk.
Untuk itu, menurut Bupati Yani diperlukan komunikasi yang apik antara pihak pemerintah daerah dengan para petani. "Bagaimana kita bisa tahu persoalan yang ada di pertanian kalau kita tidak turun ke sawah atau tambak. Yang terjadi nantinya adalah masalah keterlambatan," ujarnya.
Dalam kesempatan ini juga, Bupati Yani menjelaskan keinginannya bahwa dengan adanya birokrasi malah akan mempermudah urusan petani, seperti distribusi pupuk maupun urusan pertanian lainnya. Dilain pihak, juga harus memanfaatkan perkembangan teknologi yang semakin maju di era saat ini untuk kemudahan pelayanan terhadap masyarakat.
"Ini yang harus benar-benar kita perjuangkan. Maka mari kita bersama-sama berjuang salah satunya dalam HKTI ini untuk terus bekerja dengan hati dan ikhlas, sehingga petani kita menjadi maju, mandiri dan modern," tutup Bupati Yani. (nnd/edited by Diskominfo Kab. Gresik)