Kabupaten Layak Anak (KLA) ● 31 Januari 2024 ● Dibuat oleh Admin Kominfo
Salah satu nawa karsa atau 9 (Sembilan) navigasi perubahan di Kabupaten Gresik adalah Gresik Sehati yang memiliki program didalamnya yaitu penurunan angka stunting.
Mengawali tahun, Dinas Kesehatan Kabupaten Gresik bersama Tim Penggerak Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) dan OPD yang terlibat melakukan rapat evaluasi stunting di Pendopo Putri Mijil, Gresik. (31/01)
Topik diskusi kali ini seputar penurunan prevalensi stunting dengan melihat situasi kasus balita yang mengalami stunting di Kabupaten Gresik. Pada tahun 2023 jumlah balita mengalami stunting mencapai 3.467. Dari total tersebut balita yang lolos dari kasus stunting sebanyak 134 dan 940 balita sembuh dari stunting. Kecamatan dengan kasus stunting tertinggi yaitu Kecamatan Driyorejo sebanyak 556 balita. Sedangkan kecamatan dengan kasus stunting terendah adalah Kecamatan Duduk Sampeyan.
Upaya yang dilakukan di tahun 2023 meliputi pendampingan intervensi spesifik pada balita stunting yang dilakukan oleh 18 kecamatan dan 32 puskesmas. Sebanyak 3.467 ibu balita stunting mendapatkan edukasi dan pemeriksaan. Upaya yang kedua yaitu Pemberian Makanan Tambahan (PMT) Lokal dengan sasaran 6.908 balita. Pemantau PMT lokal ini juga dilakukan melalui website GUS (Gresik Urusan Stunting).
Hasil pemantauan PMT terhadap status gizi balita dari total penerima terdapat dampak positif yang cukup signifikan. Total 78% berat badan balita naik dan 74% balita mengalami peningkatan tinggi badan.
Adapun permasalahan yang terjadi pada tahun 2023 yaitu 27% remaja putri dan 3,9% ibu hamil mengalami anemia. Sebanyak 6.651 ibu hamil dengan risiko tinggi dan 11.380 balita tidak mengalami peningkatan berat badan. Selain itu juga terjadi 187 kehamilan remaja di usia kurang dari 19 tahun di 5 kecamatan Kabupaten Gresik diantaranya Menganti, Wringinanom, Benjeng, dan Kedamean.(Edited by DIskominfo Kab. Gresik)