● 11 Mei 2023 ● Dibuat oleh Admin Kominfo
Gresik, 11 Mei 2023 - Peran serta tokoh agama sangat penting dalam masyarakat. Hal ini ditekankan Wakil Bupati Gresik Hj. Aminatun Habibah, saat menghadiri Haul Kiai Ageng Arem Arem ke 542, Kamis (11/05).
Dalam haul tersebut, wabup menyampaikan untuk meneladani sifat ulama terdahulu. Hal ini berkaitan dengan kehidupan bermasyarakat yang tidak lepas dari nilai agama.
"Kita sebagai masyarakat Gresik, harus mengamalkan ajaran-ajaran dari ulama terdahulu. Baik itu dari segi perilaku dan yang lainnya. Seperti Kiai Ageng Arem Arem ini, dari kisahnya kita bisa memetik pelajaran bahwa kesabaran itu berbuah manis." ujar wabup yang akrab disapa Bu Min itu.
Dalam beberapa literatur sejarah, Kiai Ageng Arem Arem merupakan seorang prajurit dan juru masak Nyai Ageng Pinatih (ibu asuh Sunan Giri). Kiai Ageng Arem Arem juga diketahui bernama asli Thohir. Semasa hidupnya, ia juga sering ngemong atau merawat (ngerem-ngerem) Sunan Giri saat kecil. Hal ini menjadi cikal bakal julukan Kiai Ageng Arem Arem yang dikenal saat ini.
Kewaliannya diketahui saat Nyai Ageng Pinatih kebanjiran tamu. Saat itu, kayu bakar yang dipakai memasak habis, sehingga Kiai Ageng Arem Arem memasukkan kakinya ke dalam tungku. Diketahui saat itu, kakinya dapat memunculkan api sebagai pengganti kayu bakar.
Cerita ini juga diperkuat dengan kesaksian dari juru kunci makam Kiai Ageng Arem Arem. Menurutnya, selama ini cerita tersebut juga diturunkan kepada masyarakat sekitar.
Lebih lanjut, Bu Min menuturkan bahwa ia bersyukur menjadi warga Gresik yang religius. Ini karena Gresik masih sangat kental dengan budaya keislamannya. Seperti yang diketahui selama ini, Gresik merupakan kabupaten dengan julukan kota santri.
"Kita harus bersyukur, karena dapat dilahirkan di Kabupaten Gresik. Disini masih banyak amalan-amalan dan suasana khas islam yang masih tetap ada, meskipun saat ini Gresik menjadi kota industri, tapi hal ini tidak jadi halangan untuk terus berperilaku religius." pungkasnya. (tlh/edited by Diskominfo Kab. Gresik)