● 7 Juni 2022 ● Dibuat oleh Admin Kominfo
Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Gresik menggelar rapat koordinasi wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak ini dilakukan sebagai persiapan antisipasi penyebaran PMK menjelang Hari Raya Idul Adha 1443 Hijriah, Selasa (7/06/2022) bertempat di Aula Mandala Bakti Praja Kantor Pemerintah Kabupaten Gresik.
Rapat yang dipimpin langsung oleh Bupati Gresik, Fandi Akhmad Yani tersebut turut dihadiri Kapolres Gresik, AKBP Mohamad Nur Azis, Dandim 0817 Gresik, Letkol Inf Taufik Ismail, Ketua DPRD Gresik, Abdul Qodir, Perwakilan Kejaksaan, Wakil Ketua DPRD Gresik, Mujid Riduan, Perwakilan Pengadilan, Kepala OPD, Camat, Danramil, dan Kapolsek Se Kabupaten Gresik.
Upaya penanganan dan Pencegahan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) perlu diperketat guna mencegah meluasnya wabah PMK di Kabupaten Gresik tidak meluas."Ini perlu dilakukan agar hewan ternak terutama yang akan di perjual belikan untuk keperluaan kurban dalam keadaan aman dan sehat dari penyakit PMK, "ujar Bupati saat sambutan.
Lebih lanjut dikatakan Gus Yani sapaan akrab Bupati Gresik, Kondisi aktual hingga hari ini cukup banyak sapi yang terpapar PMK sebanyak 5 persen. Karena Gresik sudah ditetapkan zona merah wabah PMK secara garis besar maka sapi ternak kita tidak boleh keluar Gresik, "lanjutnya.
"Kontrol sapi di Gresik, sebab kita sudah dianggap zona merah untuk mobilisasi hewan ternak dan pendataan pedagang hewan kurban di masing-masing kecamatan. Kita dorong peternak untuk menjual di daerah sendiri serta mencegah mobilitas penjual hewan ternak dari luar Gresik, "sambungnya.
Selain itu, Bupati berharap ada penambahan petugas medis di daerah yang tersebar PMK dengan menggandeng Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) Unair maupun Brawijaya.
"Sudah ada 9 daerah terdampak PMK di wilayah Utara dan 77 daerah terdampak di wilayah selatan kita harus gerak cepat dalam penanganan ini maka penambahan tenaga medis harus segera dilakukan, "tutup Bupati Gus Yani. (edited by Diskominfo Kab. Gresik)