Situs kami menggunakan cookie untuk meningkatkan pengalaman Anda. Silahkan menyetujui
Syarat & Ketentuan serta Kebijakan
Privasi untuk pengalaman terbaik.
Tidak ada hasil ditemukan
● 1 Maret 2022 ● Dibuat oleh Admin Kominfo
Limbah Kayu Asal Gresik Menembus Pasar Ekspor Ke India
Telah Dilihat Sebanyak 131 Kali
Limbah kayu Gresik kini bisa menembus pasar ekspor. Hari ini, Selasa (01/03/2022) salah satu perusahaan pengolahan kayu, PT. Vesta Legno Internasional untuk perdana mengekspor limbah kayu ke negara India. Di sana, limbah industri kayu bisa diproses menjadi produk wooden flooring atau lantai kayu yang estetik.
Apresiasi disampaikan Wakil Bupati Gresik, Aminatun Habibah terhadap upaya dalam mengatasi limbah kayu.
“Kami mewakili masyarakat Gresik, mengucapkan terima kasih. Semoga kerja sama pengolahan limbah kayu dan ekspor ini dapat membuka peluang kerja sama untuk peningkatan ekonomi dalam sektor lainnya,” ucapnya.
Bu Min sapaan akrab Wabup Gresik juga mengatakan, dengan adanya pengolahan kayu limbah hingga mampu diekspor ke luar negeri ini diharapkan dapat menciptakan lapangan kerja baru.
“Harapannya komersialisasi produk ini nantinya dapat menciptakan lapangan kerja baru dan menekan angka pengangguran," kata Bu Min.
Menurutnya, pemerintah terus berupaya mendorong agar pengusaha UMKM di Gresik mampu menembus pasar ekspor. "Kita terus mendorong produk-produk mereka (pengusaha dan UMKM) agar mempu berdaya saing dan unggul, hingga mampu ekspor," pungkasnya.
Pemerintah daerah, kata Bu Min, senantiasa mendukung dan memberikan support bagi pelaku usaha. "Bentuk support dari kami selaku pemerintah daerah adalah kemudahan-kemudahan dalam berijin supaya nanti pelaku usaha tidak kesulitan dalam melakukan legalitas usahanya. Bimbingan dari dinas terkait juga kita lakukan," imbuh Wabup.
Sementara itu, Direktur Utama PT. Vesta Legno Internasional, Kevin Seito, menjelaskan bahwa limbah kayu itu berasal dari sejumlah pabrik di Gresik. Tak tanggung-tanggung, nilai kontrak untuk ekspor limbah kayu ini ke India adalah senilai 350.000 Dollar. "Kayu ini berupa potongan dari produk utama kemudian kita olah untuk di ekspor. Sementara ini kami melakukan ekspor sebanyak 1 kontainer 20 fit atau sekitar 20 kubik senilai 27 ribu dollar dari total kontrak 350 ribu dollar. Jenis kayunya merbau," ujar Kevin. (iis/edited by Diskominfo Kab Gresik)