● 19 Februari 2022 ● Dibuat oleh Admin Kominfo
Bupati Gresik, Fandi Akhmad Yani hari ini, Sabtu (19/02/2022) mendampingi Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI, Airlangga Hartarto dan Menteri Perindustrian Agus Gumiwang saat Groundbreaking pembangunan ekspansi serta Peletakan batu pertama smelter tembaga pertama dan satu-satunya di Indonesia yang berada di PT. Smelting Indonesia.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI Airlangga Hartarto mengatakan bahwa PT Smelting akan meningkatkan kapasitas produksi smelter tembaga 30 persen dari kapasitas sebelumnya.
"Artinya, kapasitas produksi akan meningkat dari 300.000 ton menjadi 342.000 ton katoda tembaga pertahun," ujar Airlangga Hartarto.
Sementara itu, dari kenaikan kapasitas nilai produksi tersebut, Gus Yani sapaan akrab Bupati Gresik sebagai kepala daerah di Gresik mengaku bersyukur. Sebab Gresik menjadi daerah yang terus dikembangkan oleh industri-industri dengan skala besar.
Dengan demikian, Gus Yani berharap agar keberadaan PT smelting di Gresik mampu memberikan sumbangsih bagi masyarakat Gresik melalui program-programnya, salah satu contoh adalah melalui CSR (Corporate Social Responbility). Gus Yani berharap, peningkatan produksi oleh PT Smelting ini berjalan seiring dengan kepedulian dan perhatian terhadap masyarakat Gresik.
"Kami selaku Bupati terus mendukung perusahaan-perusahaan di Gresik untuk terue berkembang. Namun kendati demikian, keberadaan masyarakat kami jangan dilupakan. Saya selalu memberikan dorongan kepada perusahaan-perusahaan terutama PT Smelting ini untuk terus peduli kepada masyarakat," katanya.
Gus Yani mengatakan, Kabupaten Gresik juga menjadi salah satu Kabupaten penyangga perekonimian di Jawa Timur. Kontribusi perekonomian jatim bagi nasional mencapai 14.8 %, salah satunya adalah kontribusi perusahaan yang ada di Gresik. "Ini merupakan salah satu upaya dalam mendukung kebijakan Pemerintah pusat dalam industri logam, sebagai salah satu unggulan program pemerintah," katanya.
Sementara, menurut Direktur Pengembangan Bisnis dan Komersial Irjuniawan P Radjamin,
pembangunan perluasan pabrik ini membutuhkan waktu dua tahun.
"Ditargetkan, pembangunan selesai sebelum akhir Desember 2023," katanya.
Selama ini, PT Smelting mengolah konsentrat tembaga hasil tambang PT Freeport Indonesia di Papua. PT Smelting mempunyai tiga pabrik, terdiri dari pabrik peleburan (smelter), pabrik
pemurnian (refinery) dan pabrik asam sulfat.
“Pekerjaan ekspansi kali ini untuk manambah pabrik asam sulfat baru. Juga menaikkan kapasitas beberapa peralatan di smelter dan menambah jumlah sel elektrolisa di refinery,” jelas Wawan sapaan akrab Irjuniawan P Ramdjamin. (edited by Diskominfo Kab. Gresik)