Kesehatan ● 23 Desember 2022 ● Dibuat oleh Admin Kominfo
Gresik, 23 Desember 2022 - Wakil Bupati Gresik Aminatun Habibah mengatakan perempuan memiliki peran strategis, dalam upaya Pemerintah Kabupaten Gresik untuk menurunkan angka stunting. Ini tidak lepas dari signifikannya perempuan, sebagai pelopor kesehatan di lingkungan keluarga dan lingkungan sekitar.
"Informasi yang saya dapat. Angka stunting yang ada di Kabupaten Gresik sudah turun lebih dari 10%, dari sebelumnya sekitar 23% sudah turun menjadi sekitar 12-13%. Terima kasih atas kerja keras semua pihak, di antaranya perempuan-perempuan hebat yang ada di depan saya saat ini," ujar Bu Min saat membuka kegiatan Pembinaan Organisasi Wanita, dalam rangka pencegahan dan penurunan stunting di Kecamatan Driyorejo, Jum'at (23/12).
Menurut Bu Min, pencapaian ini patut di apresiasi lantaran sudah sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo untuk menurunkan angka stunting hingga 14%.
Namun, Bu Min mengingatkan bahwa pekerjaan ini belum selesai lantaran Kabupaten Gresik menginginkan angka stunting turun menjadi 0%.
"Ini berarti kita harus terus melakukan sosialisasi dan berusaha terus. Baik itu pola makan maupun calon pengantin, hingga nanti sudah memiliki balita. Khusus kepada remaja perempuan bisa kita koordinasi dengan kepala sekolah SMP/MI dan SMA/MA untuk diberikan pil penambah darah," terang wabup.
Lebih lanjut, Bu Min juga mengajak anggota organisasi wanita melakukan pendekatan keibuan kepada masyarakat. Perhatian khas seorang ibu, hingga sifat keibuan saat pelayanan di Posyandu di nilai bisa menarik simpati masyarakat
"Ini akan menumbuhkan kesadaran masyarakat akan apa itu stunting, dan pada gilirannya akan membantu penurunan angka stunting di Kabupaten Gresik," pungkasnya.
Kondisi stunting di Kecamatan Driyorejo sempat menjadi perhatian bagi Pemerintah Kabupaten Gresik. Ini lantaran pada tahun 2021, dari sekitar 7 ribu balita yang diukur ditemukan 900 balita yang masuk kriteria stunting.