● 22 April 2024 ● Dibuat oleh Admin Kominfo
Gresik - Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Gresik kembali menjalin kerja sama dengan PT Smelting dalam mengembangkan dan mempromosikan batik khas Gresik di tahun 2024.
Penandatanganan MoU tersebut dilakukan Ketua Dekranasda Kabupaten Gresik Nurul Haromaini Ali Fandi Akhmad Yani dan Manager General Affairs PT Smelting, Indra SW Junor di Kantor PT Smelting, Senin (22/4). Ikut dalam penandatanganan ini, Kadiskoperindag UKM, Darmawan, Senior Staf PT Smelting, Rachmayani serta sejumlah pengurus Dekranasda Gresik.
Ketua Dekranasda Kabupaten Gresik, Nurul Haromaini menyampaikan, kerja sama dilakukan sebagai bentuk kelanjutan dari program pengembangan batik khas Gresik yang dilakukan PT Smelting dan Dekranasda sejak tahun 2023 lalu.
Di tahun 2023, Dekranasda dan PT Smelting mengundang para perajin batik untuk membuat batik khas Gresik yang mengandung unsur-unsur Kebudayaan Kabupaten Gresik.
"Baik batik tulis, cap dan sebagainya," kata Ning Nurul, sapaan akrabnya.
Kemudian, setelah lahir 10 motif batik tulis khas Gresik seperti batik Pamiluto, Sisik Bandeng dan motif khas Gresik lainnya. Selanjutnya Dekranasda Gresik bersama PT Smelting menggelar promosi batik tersebut melalui event, fashion show dan sebagainya.
"Nah di tahun 2024 ini kami akan melanjutkan promosi batik khas Gresik dengan menggelar seleksi duta batik Gresik," ujar Ketua Dekranasda Gresik yang juga istri Bupati Gresik, Fandi Akhmad Yani.
Ning Nurul berharap, dengan upaya bersama yang dilakukan PT Smelting dengan Dekranasda, Batik Gresik semakin di kenal di seluruh pelosok Indonesia dan kancah internasional.
"Terimakasih kepada PT Smelting yang telah banyak membantu upaya melestarikan batik khas Gresik," imbuhnya.
Sementara itu, Direktur Komersial dan Pengembangan Bisnis PT Smelting, Irjuniawan P Radjamin menyebutkan, kerja sama ini diharapkan dapat menambah rasa bangga warga Gresik dan pengerajin atas produk batik yang dihasilkan.
"Karena sebelum lahir motif batik khas Gresik yang kami kembangkan dengan Dekranasda, belum ada batik khas Gresik yang diakui secara resmi," tutur Irjuniawan.
Menurutnya, kerjasama ini juga diharapkan bisa meningkatkan produktivitas para perajin yang tergabung dalam Dekranasda Gresik. Sebab, melalui pelatihan yang digelar bersama antara Dekranasda dan PT Smelting bisa menambah kompetensi dan peningkatan mutu kerajinan masyarakat.
"Kami juga sering mengajak anggota Dekranasda Gresik untuk ikut pameran kerajinan baik di tingkat kabupaten, provinsi maupun nasional. Bahkan beberapa produk kerajinan daerah Gresik kami bawa ikut pameran internasional seperti di Jepang tahun lalu," ujar Irjuniawan P Radjamin. (*/edited by Diskominfo Kab. Gresik)