● 9 November 2021 ● Dibuat oleh Admin Kominfo
Dampak jebolnya tanggul di beberapa titik di Kabupaten Gresik hingga membanjiri pemukiman warga mendapat perhatian serius dari berbagai pihak, tak terkecuali Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak.
Wagub Emil datang di lokasi banjir untuk mengetahui secara dekat kondisi yang terjadi di lapangan, Wagub Emil meninjau dampak banjir yang terjadi di Desa Bengkelolor, Kecamatan Benjeng dan Desa Cermen, Kecamatan Kedamean, Kabupaten Gresik, Senin (8/11).
Didampingi Asisten III Setda Gresik Abu Hassan dan Plt Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR), Endoong Wahyukuncoro beserta jajaran terkait, mantan Bupati Trenggalek itu melihat posko pengungsian yang sudah disiapkan. Tak hanya itu, dirinya juga melihat kesiapan para petugas Dapur Umum yang disiapkan BPBD Pemprov Jatim bekerjasama dengan Pemkab Gresik.
Melihat kesiapa-siagaan itu, Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak mengapresiasi penanganan banjir yang sudah dilakukan. Mulai memperkuat tanggul hingga normalisasi sungai menggunakan alat berat.
“Sebuah apresiasi karena Pemkab Gresik tidak tidur menghadapi ini. Penaggulangan dan normalisasi sudah dijalankan Pemkab Gresik sejak awal Oktober. Langkah-langkah itu terus kita tingkatkan dan kita dorong,” kata Emil.
Pantauan di lapangan, jebolnya Tanggul di Desa Bengkelolor, Kecamatan Kedamean, Kabupaten Gresik menjadi penyebab utama terjadinya banjir. Setidaknya total ada 13 tanggul yang jebol.
Tidal hanya diam, Pemerintah Kabupaten Gresik menerjunkan sebanyak 17 alat excavator dikerahkan di sepanjang Kali Lamong.
"Total semua ada 17 alat berat kita kerahkan untuk normalisasi Kali Lamong," ungkap Endoong. Ia menambahkan bahwa pengerukan akan semakin digencarkan apalagi dengan kondisi banjir yang mereda.
Banjir Kali Lamong merupakan bencana tahunan yang terjadi di Kabupaten Gresik bagian selatan. Kali Lamong yang merupakan anak sungai bengawan solo merupakan sungai yang mengalir sepanjang 103 KM dan melintasi 4 Kabupaten/kota, yaitu Lamongan, Mojokerto, Gresik dan Surabaya, dimana hampir 50% alirannya (58,1 KM) ada di wilayah Gresik.
Berbagai upaya sudah dilakukan Pemerintah Kabupaten Gresik dibawah kepemimpinan Bupati Fandi Akhmad Yani, diantaranya dengan normalisasi sungai di berbagai titik, dan juga dengan menggandeng berbagai perusahaan di wilayah Gresik Selatan untuk bersama-sama bahu membahu membenahi kondisi Kali Lamong.(nnd/edited by Diskominfo Kab. Gresik)