● 15 Juli 2023 ● Dibuat oleh Admin Kominfo
Gresik, 15 Juli 2023 - Hari Minggu, 5 Maret 2023 menjadi hari yang tidak terlupakan bagi masyarakat Bawean. Hujan yang turun tanpa henti sejak dini hari, membuat material tanah bercampur lumpur menerjang area permukiman. Ratusan orang mengungsi, puluhan bangunan juga rusak parah diterjang banjir dan longsor.
Kenangan itu masih diingat jelas oleh Moh Muhajir, Kepala Sekolah UPT SD 357 Gresik yang berada di Pulau Bawean. Saat itu, dirinya menceritakan menit-menit saat longsoran tanah merobohkan bangunan sekolah tempatnya mengabdi.
" Saking paniknya, jam 4 pagi saya sudah ada di halaman sekolah, bangunan sekolah sudah terkena longsor. Sempat saya ditarik warga agar menjauh dari area sekolah," kenangnya
Bangunan sekolah yang berdiri sejak tahun 1983 ini, menjadi tempat menimba ilmu bagi 67 anak. Mereka berasal dari desa-desa sekitar, yakni Desa Sungairujing dan Desa Daun. Dengan rusaknya bangunan sekolah, kegiatan belajar mengajar otomatis sedikit terganggu.
Berbagai upaya revitalisasi dilakukan Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani beserta jajaran. Bangunan sekolah SD 357 Gresik juga tidak luput dari prioritas revitalisasi. Berbagai kajian dilakukan, untuk memastikan keamanan lokasi pasca di revitalisasi.
Hasilnya, berdasarkan rekomendasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gresik, lokasi bangunan UPT SD 357 Gresik tergolong rawan bencana.
"Kunjungan kita ke Bawean kali ini, juga dalam rangka meninjau proses revitalisasi pasca bencana alam beberapa waktu yang lalu. Alhamdulillah proses revitalisasi sudah berjalan, tinggal membangun kembali UPT SD 357 Gresik. Dari hasil kajian, bangunan sekolah ini akan kita pindah karena lokasi yang lama rawan longsor," terang Bupati Yani saat kunjungannya ke Pulau Bawean, Kamis (13/07).
Tidak hanya itu, Bupati Yani menghibahkan tanah seluas 952 meter sebagai lokasi baru UPT SD 357 Gresik. Tanah hibah yang berjarak tidak jauh dari lokasi UPT SD 357 Gresik yang lama ini, dibeli oleh Bupati Yani dari warga setempat dan direncanakan dibangun bulan September 2023.
"Dengan begini, harapannya anak-anak bisa segera bersekolah kembali dengan nyaman dan tanpa was was," pungkasnya.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Gresik Hariyanto, dalam keterangannya menjelaskan, kondisi darurat tidak lantas membuat kegiatan belajar mengajar terhenti.
"Sejak roboh diterjang longsor, kegiatan belajar mengajar sempat berjalan daring . Untuk saat ini, sementara kegiatan belajar mengajar menempati ruang-ruang kosong di bangunan lama yang aman dari longsor. Pokoknya jangan sampai anak-anak tidak bersekolah," tegasnya. (nnd/edited by Diskominfo Kab. Gresik)