● 5 Oktober 2021 ● Dibuat oleh Admin Kominfo
Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani dan Wakil Bupati Gresik, Hj. Aminatun Habibah, hari Selasa (05/10), didampingi Camat Cerme Suyono beserta Muspika, dan Kepala Dinas Pertanian Eko Anindito, menghadiri kegiatan Sapa Petani yang diadakan di Desa Sukoanyar, Kecamatan Cerme.
Kegiatan dimulai dengan panen padi yang secara simbolis dilakukan oleh Wabup, panen Padi di Desa Sukoanyar ini merupakan panen Padi yang ketiga, suatu hal yang istimewa mengingat rata - rata panen Padi hanya dua kali. Selanjutnya giliran Camat Cerme Suyono memberikan laporan terkait sektor pertanian di Kecamatan Cerme. Secara keseluruhan, luas lahan pertanian di Kecamatan Cerme sebesar 6.668 ha, produksinya 34.788 ton. Kedepan, potensi sektor pertanian di Kecamatan Cerme diyakini akan lebih meningkat apabila masalah pengairan dan banjir bisa dicarikan solusinya.
Kegiatan dilanjutkan dengan diskusi dan tanya jawab antara Gus Yani dan Bu Min dengan Petani. Dalam sesi tanya jawab, para petani Desa Sukoanyar menyampaikan mengenai permasalahan yang dihadapi. Diantaranya adalah masalah pengairan, banjir dan hama Tikus.
Bu Min, sapaan akrab Wabup menyampaikan bahwa masalah pengairan untuk lahan pertanian dan banjir Kali Lamong sudah menjadi fokus Pemerintah Daerah yang tertuang dalam program Nawa Karsa. "Saat ini sudah dimulai penanggulangan banjir Kali Lamong. Pembebasan tanah dan normalisasi sudah dimulai sebagai salah satu usaha, sehingga ketika musim hujan tidak banjir. jadi panjenengan tandur niku tenang," kata Bu Min. Bu Min menjelaskan, pengerukan sungai yang saat ini dilakukan bertujuan agar kedalaman sungai tidak semakin dangkal, sehingga debit air waktu musim hujan mampu ditampung dan tidak meluber ke sekitar. "Ini sudah menjadi keinginan Pak Bupati dan Saya, Kali Lamong selain di keruk, juga dibuatkan sudetan untuk mengisi waduk - waduk yang nantinya akan digunakan untuk mengairi lahan pertanian waktu musim Kemarau," sambung Bu Min.
Lebih lanjut, Bupati Fandi Akhmad Yani (Gus Yani) menanggapi permasalahan hama tikus yang menyerang tanaman. Menurutnya, selain menggunakan cara tradisional dan alami, juga sebaiknya memanfaatkan perkembangan teknologi. "Anak - anak SMK kita ini pinter - pinter, langganan juara lomba robot.
Karena itu, kemarin saya sudah ketemu dengan anak - anak SMK Gresik untuk dibuatkan robot pengusir Tikus," ujar Gus Yani. Dengan usaha yang beriringan antara cara tradisional dan cara modern ini, diharapkan masalah hama Tikus bisa dikendalikan.
Lewat kegiatan Sapa Tani ini, Pemerintah Daerah Kabupaten Gresik lewat Dinas Pettanian menginginkan musyawarah bersama saat memasuki musim tanam, serta memberikan motivasi kepada para Petani dan mendengar langsung persoalan yang ada di sektor pertanian. Selain itu, dalam kesempatan ini diberikan juga bantuan kepada Kelompok Tani Desa Sukorejo, diantaranya traktor roda 4, jaringan irigasi desa, jalan usaha tani dan Rubuha. "Sejatinya, kesejahteraan para petani jadi target kita. Sukses panen, harga stabil. Itu sudah menjadi kebahagiaan bagi Pemerintah Daerah," tutup Gus Yani. (nnd/edited by Diskominfo Kab. Gresik)