● 3 Agustus 2021 ● Dibuat oleh Admin Kominfo
Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani segera memberlakukan Isolasi Terpusat (isoter) di Rumah Sakit Lapangan Stadion Gelora Joko Samudro (Gejos). Adapun alasan Bupati untuk memberlakukan isoter, selain arahan Pemerintah pusat, karena isolasi mandiri rawan angka kematian.
Keputusan Bupati ini disampaikan saat memimpin rapat Analisa dan evaluasi yang diikuti oleh seluruh Anggota Forkopimda Gresik pada Selasa (3/8/2021) di Ruang Graita Eka Praja.
Selain diikuti oleh Bupati dan Wakil Bupati Gresik Aminatun Habibah beserta Forkopimda, rapat tersebut juga diikuti oleh seluruh jajaran Pemerintah yang ada di bawahnya melalui daring.
Adanya keputusan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 4 yang kembali diterapkan sampai 9 Agustus 2021. Bupati Gresik yang akrab disapa Gus Yani ini menyampaikan bahwa kaus Covid di Gresik sudah melandai dan cenderung menurun.
“Hal ini bisa dilihat dari tingkat keterisian tempat tidur di Rumah Sakit lapangan maupun yang ada di seluruh rumah sakit rujukan covid yang ada di Kabupaten Gresik” katanya.
Sampai akhir PPKM level 4 kemarin, tingkat hunian tempat tidur di Rumah Sakit Lapangan Gejos hanya 50% dan BOR di Rumah Sakit Rujukan Covid rata-rata 68%. Namun demikian menurut Gus Yani, pasien isolasi mandiri (Isoman) yang dilaporkan oleh Satgas maupun puskesmas masih tinggi.
“Kita jangan lengah, saya minta para Kepala Desa untuk selalu mengecek Kembali perkembangan warganya secara berkala yang sedang melakukan isolasi. Arahkan mereka yang sedang melakuakn isoman tersebut agar mau dirujuk ke Rumah Sakit Lapangan Gejos. Isoman sudah tidak disarankan” papar Bupati.
Wakil Bupati Gresik serta seluruh anggota Forkopimda juga mendukung arahan Bupati tentang Isoter ini. Kapolres dan Dandim juga memerintahkan kepada jajaran yang ada dibawahnya untuk mengarahkan pasien isoman agar mau membawa ke RS lapangan Gejos.
Sarana dan prasarana yang ada di Rumah Sakit Lapangan Gejos sudah sangat memadai untuk perawatan pasien covid 19. Disana sudah tersedia oksigen yang cukup dan di awasi oleh para tenaga Kesehatan yang mumpuni.
“Kami juga telah melengkapi dengan tenaga dokter spesialis. Ada dokter spesialis Paru, spesialis dalam, spesialis anstesi dan lain-lain” sela Gus Yani.
Menyikapi turunnya angka konfirmasi Covid ini, Bupati, Wabup dan Forkopimda meminta seluruh unsur pemerintah yang ada di bawah untuk tetap waspada. Bahkan PPKM semakin dikuatkan di tingkat pedesaan, RT dan RW.
Tentang upaya penyaluran oksigen dari PT Samator produsen oksigen, Kepala Kejaksaan Negeri Gresik Heru Winoto memuji langkah Gus Yani Bupati Gresik.
“Ini upaya cerdas untuk menyiasati kelangkaan tabung oksigen, yang mungkin diseluruh Indonesia hanya ada di Gresik. Sehingga pasien covid yang masuk ke Rumah Sakit Lapangan Gekos tidak akan kekurangan oksigen” kata Heru.
Sekedar diketahui, beberapa kebijakan Bupati untuk menekan dampak buruk dimasa Pandemi Covid-19 ini yaitu, menggandeng Lembaga Amil Zakat untuk mendirikan Posko Covid, Menggandeng berbagai institusi untuk percepatan vaksinasi, rekrutmen relawan penulasaran jenazah, rekrutmen relawan nakes untuk tenaga vaksinasi, menggandeng lokasi wisata desa untuk tempat vaksinasi, beberapa kebijakan lain. Terbaru, Bupati menggandeng tenaga dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) Gresik untuk membantu tracing. (sdm/edited by Diskominfo Kab. Gresik)