● 1 November 2023 ● Dibuat oleh Admin Kominfo
Gresik, 1 November 2023 - Dewan Pengurus Cabang (DPC) Kaukus Perempuan Politik Indonesia (KPPI) Kabupaten Gresik. Menggelar pelatihan pendidikan politik dalam menyongsong pemilu 2024 bagi caleg perempuan maupun pengurus serta anggota DPC KPPI Gresik.
Mengusung tema "Strategi Pendidikan Politik Bagi Caleg Perempuan Sebagai Upaya Peningkatan Indeks Pemberdayaan Gender di Kabupaten Gresik". Kegiatan digelar di aula Putri Cempo Kantor Bupati Gresik, Rabu (1/11/2023).
Wakil Bupati, sekaligus Ketua DPC KPPI Gresik, Aminatun Habibah, mendorong para caleg perempuan ini menjadi anggota DPRD Gresik dengan mencapai kuota 30%. Dirinya berharap dari 17 partai ini dapat diisi minimal satu orang dewan perempuan yang ada di KPPI. Baik itu dewan di Provinsi maupun di pusat atau DPR RI.
"Saya yakin, kalau suara pemilih perempuan diberikan ke para caleg perempuan. Maka kuota 30% akan tercapai bahkan lebih, "ujarnya.
Dikatakan, KPPI merupakan salah satu organisasi yang turut membantu program pemerintah. Terutama untuk mencapai keterwakilan perempuan di parlemen.
"KPPI harus mengambil peran dalam mempersiapkan solusi regulasi, sistem, dan gerakan meningkatkan partisipasi aktif perempuan di bidang politik. Hingga menyiapkan kandidat perempuan-perempuan handal untuk maju di pemilu yang akan datang, "tuturnya.
Wabup menilai, perempuan mempunyai peran yang sangat strategis dalam memberi warna penyeimbang bagi dunia politik. Bukan sekedar penyetaraan gender semata tetapi juga memberikan perannya dalam hubungan sosial, politik, ekonomi dan kemasyarakatan.
"Ini bisa kita lihat dari sudah banyaknya figur perempuan yang mulai bermunculan, baik di instansi pemerintah, anggota DPR, maupun yang duduk sebagai gubernur dan walikota serta bupati, "kata wabup.
Sementara, Wakil Ketua DPRD Gresik Nur Saidah mengatakan, kondisi keterwakilan perempuan di Kabupaten Gresik. Dari 50 anggota dan pimpinan DPRD di Kabupaten Gresik, hanya 9 perempuan yang mewakili suara perempuan di Kabupaten Gresik.
"Dari segi sistem politik, mayoritas yang sekarang duduk di DPR adalah laki-laki dan mayoritas ingin mencalonkan kembali. Maka butuh perjuangan ekstra lebih kaum perempuan agar dapat duduk di kursi legislatif, "katanya.
Dirinya menambahkan, proses seleksi yang ada di partai politik, seleksi terhadap kandidat biasanya dilakukan oleh sekelompok kecil pejabat atau pimpinan partai yang hampir selalu laki-laki. Perempuan tidak memperoleh banyak dukungan dari partai partai politik. Karena struktur dan kepemimpinannya di dominasi kaum laki-laki.
"Dari segi finansial dalam terjun ke dunia politik kemampuan secara intelektual yang dimiliki oleh caleg perempuan saja tidak cukup. Karena dalam hal ini perempuan lemah secara finansial. Sehingga perlu di dukung oleh partai atau pemerintah. Tidak bisa dipungkiri bahwasanya pemilu memiliki biaya yang tinggi, "tandasnya.
Turut hadir pada kegiatan tersebut, Anggota DPRD Gresik Fraksi PPP Lilik Hidayati, Anggota DPRD Gresik Fraksi Golkar Khomsatun, Perwakilan KPU Gresik Kholiyatul Mudznibah, Perwakilan Bawaslu Rofa'atul Hidayah, Bendahara DPC KPPI Gresik Nurul Fajri, serta para Caleg perempuan Kabupaten Gresik.(dvd/edited by Diskominfo Kab. Gresik).