Sebagai salah satu peraih Penghargaan Kepala Daerah Inovatif 2016. Bupati Gresik Dr. H. Sambari Halim Radianto bersama 34 Kepala Daerah yang lain penerima penghargaan serupa disebut sebagai ‘Lokomotif Perubahan 2016’.
Penghargaan tersebut diterima Bupati Gresik di Hotel Inter Contential, Jl Resor Dago Pakar Raya, Bandung, Kamis (11/9/2016). Tampak beberapa orang Menteri hadir yaitu Menteri Dalam Negeri Tjahyo Kumolo, Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Eko Putro, Ketua DPD Irman Gusman serta beberapa pelaku media.
Penghargaan yang diberikan kepada Sambari Halim Radianto sebagai Kepala Daerah untuk kategori ‘Investasi dan Industrialisasi’ yang paling berinovasi pada beberapa tahun terakhir. Keadaan ini semakin memperkuat brand image bahwa Gresik sebagai daerah Industri yang paling berpeluang untuk investor.
Tentu tak hanya kali ini Gresik meraih supremasi dibidang investasi. Sepertinya sudah terlalu sering penghargaan dibidang investasi diraih oleh Kabupaten sebagai penyanggah kota Surabaya ini. Sejak awal kepemimpinan Sambari Halim Radianto dan Mohammad Qosim pada 2010. Berbagai kebijakan yang sangat menjanjikan bagi investor telah dibuat. Semua kebijakan pro investasi ini sudah tertuang dalam RPJMD Gresik.
Mulai dari pembagian zona pembangunan Gresik. Pembagian tata ruang dan tata wilayah yang jelas dengan berbagai kemudahan perijinan. Yang kesemuanya memberikan angin segar kepada Investor. Baik investor asing maupun investor domestic. Sejak itu angka Investasi di Gresik melesat jauh. Tak heran jika angka investasi prosentase di Jawa Timur 16 sampai 18 ersen berasal dari Kabupaten Gresik. Atas keberhasilan tersebut Kabupaten Gresik maraih Invesment Award 2011 dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur.
Teranyar, adalah kebijakan Bupati Gresik atas dibangunnya kawasan industry Java Intergrated Industrial Ports and Estate (JIIPE). Kawasan Industri dan Pelabuhan yang terintegrasi (JIIPE) ini terletak di wilayak Kecamatan Manyar dan diperkirakan diperkirakan akan menyerap tenaga kerja sebanyak 123.750 orang. Ada dermaga dengan kwalitas serta berkapasitas International, Pergudangan dan Industri serta insfratruktur yang lain dengan total areal seluas 1.761 hektare. JIIPE ini merupakan kawasan yang dilengkapi sejumlah insfrastruktur penunjang paling lengkap dibandingkan kawasan serupa di Tanah Air.
Untuk memacu kawasan industrial dan menambah daya saing investasi dalam percepatan pengembangan industry yang ada di Gresik. Bupati Sambari telah menyiapkan berbagai insfrastruktur termasuk kebutuhan air yang sangat vital. Salah satu upaya yang dilakukan yaitu membendung Sungai Bengawansolo dengan membangun Bendung Gerak Sembayat (BGS). Bendungan ini memberikan pasokan air yang mencapai 3000 liter perdetik untuk keperluan masyarakat, Industri.
“Penghargaan ini bukan tujuan, tapi penyerapan tenaga kerja dan kesejahteraan rakyat itu yang terpenting” katanya kepada Kabag Humas Suyono usai menerima penghargaan. “Kami hanya berusaha untuk menjadikan Gresik sebagai Kabupaten terdepan dalam investasi. Semua masyarakat dapat menikmati dengan terserapnya tenaga kerja di Gresik. Selain itu, kami juga ingin mengembalikan sejarah Gresik sebagai kota Bandar yang paling terkemuka seperti pada zaman dahulu” ujar Sambari optimis.
Bupati Sambari berharap, semua yang dilakukan pada masa kepemimpinannya terjadi percepatan ekonomi. Kebijakan serta berbagai inovasi ini selanjutnya dapat memberi kesejahteraan bagi seluruh masyarakat Gresik. Hal ini seperti yang diungkap Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo saat memberi sambutan pada penyerahan penghargaan tersebut. Agar setiap daerah harus melakukan banyak inovasi dalam pembangunan.
“Sekecil apapun inovasi yang dihasilkan, harus menghasilkan nilai positif terhadap pembangunan di daerah” tegas Mendagri. Tjahyo juga berharap agar para kepala daerah harus peka dan berpikir kreatif atas potensi yang dimiliki daerahnya. Setiap potensi harus bisa dimanfaatkan secara maksimal demi kesejahteraan dan kemajuan bangsa. “ Setiap daerah harus punya salah satu basis tujuan. Tujuan ekonomi, tujuan budaya, wisata, kuliner dan hal lainnya yang bisa dimanfaatkan,” Tambah Tjahjo.
Pada Kesempatan itu Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Eko Putro mengatakan, Indonesia masih membutuhkan banyak kepala daerah inovatif. Pada tahun ini alokasi APBN untuk dana desa mencapai Rp. 46 triliun. Anggaran tersebut akan terus ditingkatkan setiap tahunnya secara bertahap. “Hanya Kepala Daerah yang Inovatiflah yang dapat memanfaatkan secara optimal dana desa tersebut” katanya.
Ada 35 kepala daerah yang terdiri 22 bupati dan 7 wali kota serta 6 gubernur. Kepala Bagian Humas Pemkab Gresik Suyono yang ikut mendampingi Bupati menjelaskan, maksud diberikannya penghargaan ini kepada Bupati, Walikota dan Gubernur untuk merangsang semua daerah yang agar bisa berpacu untuk pemerataan pembangunan dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. (ia/sdm/Edited By Diskominfo Gresik)