Pemerintahan ● 4 Maret 2025 ● Dibuat oleh admin
Gresik, 3 Maret 2025 – Berdasarkan rilis terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Gresik pada tanggal 3 Maret 2025, Kabupaten Gresik mengalami deflasi sebesar 0,80% (m-to-m) pada Februari 2025. Meskipun deflasi terjadi, inflasi tahunan (y-on-y) tercatat sebesar 0,14%, sementara inflasi tahunan terhadap bulan sebelumnya (y-to-d) tercatat sebesar 1,16%.
Deflasi yang terjadi pada Februari 2025 lebih dalam dibandingkan dengan bulan sebelumnya dan Februari 2024 yang justru mencatatkan angka inflasi. Salah satu faktor utama penyumbang deflasi adalah tarif listrik, yang kembali mengalami penurunan. Kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga tercatat memberikan andil deflasi sebesar 0,49%. Selain itu, komoditas pangan juga turut menyumbang deflasi sebesar 0,42%, dengan bawang merah dan udang basah sebagai komoditas yang mengalami penurunan harga sejak Januari 2025.
Komoditas utama yang memberikan andil deflasi pada Februari 2025 (m-to-m) antara lain adalah tarif listrik dengan kontribusi sebesar 0,53%, bawang merah (0,10%), ikan mujair (0,05%), dan udang basah (0,05%). Di sisi lain, meskipun deflasi terjadi, beberapa komoditas pangan seperti ikan bandeng, wortel, dan minyak goreng memberikan andil inflasi dengan kontribusi masing-masing sebesar 0,02%, 0,02%, dan 0,01%.
Selain perkembangan inflasi dan deflasi, kinerja pertumbuhan ekonomi di Gresik juga menunjukkan hasil positif. Sektor industri pengolahan berada pada fase ekspansi, yang diharapkan dapat menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi ke depan. Pengeluaran konsumsi rumah tangga tercatat tumbuh positif sebesar 5,10%, yang merupakan komponen utama perekonomian Kabupaten Gresik, dan menjadi penyumbang pertumbuhan tertinggi dengan kontribusi sebesar 2,96%.
Sektor pengeluaran konsumsi lainnya, seperti pengeluaran konsumsi LNPRT, juga menunjukkan pertumbuhan positif, seiring dengan meningkatnya aktivitas masyarakat menjelang pelaksanaan Pilkada serentak. Perekonomian Kabupaten Gresik secara keseluruhan tercatat tumbuh sebesar 4,79% pada tahun 2024, dengan sektor administrasi pemerintah, pertahanan, dan jaminan sosial wajib menjadi sektor yang tumbuh paling pesat, yakni sebesar 8,88%.
Dalam hal produksi, lapangan usaha industri pengolahan menjadi penyumbang utama pertumbuhan ekonomi dengan kontribusi sebesar 3,15%, diikuti oleh perdagangan (0,56%) dan konstruksi (0,41%). Dari sisi pengeluaran, pengeluaran rumah tangga dan PMTB memberikan kontribusi utama terhadap pertumbuhan ekonomi Gresik.
Secara keseluruhan, meskipun deflasi terjadi pada Februari 2025, ekonomi Gresik menunjukkan pertumbuhan yang solid, dengan konsumsi rumah tangga dan sektor industri pengolahan sebagai pendorong utama. Pemerintah berharap bahwa tren positif ini dapat terus berlanjut dan mendukung pemulihan ekonomi jangka panjang.